Anggota Komisi I DPRD Ida Yulita Susanti: Ada Polemik di Pemko Pekanbaru Di Akhir Jabatan Firdaus

Anggota Komisi I DPRD Ida Yulita Susanti: Ada Polemik di Pemko Pekanbaru Di Akhir Jabatan Firdaus

Ida Yulita Susanti bersama warga

Handalnews Riau, Pekanbaru - Anggota komisi I DPRD Kota Pekanbaru kembali soroti kinerja Walikota Pekanbaru. Menurut politisi partai Golkar ini Walikota Pekanbaru terlalu ego dengan kebijakan Perwako nya, meskipun Perwako yang diterbitkan oleh Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT cacat administrasi, tegas Ida.

Menurut Ida, kebijakan Walikota ini seperti pengelolaan sampah, Trans Metro Pekanbaru dan perparkiran saat ini yang lagi kisruh, semuanya hanya menguntungkan seseorang. Melirik dari Perwako pengelolaan sampah selama ini, pemenang tendernya disengaja perusahaan Jakarta, sementara perusahaan dari Pekanbaru tidak dimenangkan, dan akhirnya saat ini mengalami polemik nasional. 

"Dari awal saya selaku anggota DPRD Kota Pekanbaru sudah tidak setuju dengan swakelola sampah kepada pihak ketiga, bahkan terakhir Januari lalu kembali saya berkomentar dirapat agar swakelola sampah dibatalkan memakai pihak ketiga, namun Walikota tetap bersikukuh melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. Hal serupa dengan pengelolaan Trans Metro Pekanbaru, saya melihat dalam hal pengelolaan TMP Pemko Pekanbaru selalu merugi, bahkan APBD Pekanbaru puluhan milyar tersedot ke TMP. Belum lagi perusahaan pemenangnya, yang mengelola keluarga Bapak Firdaus yaitu terakhir menjabat kadis PU Pekanbaru (berinisial A). ucap Ida

Tidak sampai disitu babak baru lagi diciptakan Firdaus Wali Kota Pekanbaru, lagi-lagi Ia mengeluarkan Perwako nya, dimana pemenang tender pengelolaan perparkiran terkesan sudah diatur skenario pemenang nya, belum lagi dengan nasib kepala UPTD Parkir dikarenakan setelah gejolak tender pengelolaan parkir Kota Pekanbaru, kepala UPTD ini di nonjobkan, bahkan pemenang tender parkir PT DATAMA di tunggangi seorang Milyoner sukses yaitu ' DEDI HANDOKO ' atau lebih di kenal dengan sebutan DH ". Sambungnya 

"Mau dibawak kemana Pekanbaru diakhir masa jabatan DR H Firdaus ST MT, itulah peribahasa yang tepat buat walikota saat ini, dimana terkait adanya persekongkolan yang dilakukan berbagai oknum dalam pemenangan tender swakelola parkir, saya sebagai wakil rakyat yang diamanahkan untuk menampung segala aspirasi serta demi memperjuangkan hak-hak masyarakat umum khususnya masyarakat Kota Pekanbaru. Oleh landasan tersebutlah saya berhak mengkritisi kebijakan Pemko Pekanbaru yang dianggap mencederai hati masyarakat Kota Pekanbaru. Saya juga menghimbau kepada rekan-rekan media untuk ikut membantu membuka tabir polemik perparkiran saat ini. Gunakan tangan dan imajinasi abang-abang semua, adinda semua untuk menuliskan perjuangan ini, dan memperjuangkan pergerakan ini sampai ke ujung. Tutur nya

"Kita memahami, perjuangan rekan-rekan juru parkir, pengelola parkir dan pak Tartar tidak ada artinya tanpa dukungan rekan-rekan media.

Ida menambahkan "meskipun semua yang hadir bukan dari bagian tukang parkir, mari lah kita bersama-bersama ikut memperjuangan hak masyarakat, karena tulisan jurnalis sangat berarti bagi banyak orang terlebih-lebih dalam perjuangan kita kali ini.

Ia juga menyarankan kepada seluruh juru parkir dan kordinator parkir agar segera memasukkan gugatan keberatan terkait pemenangan PT DATAMA. "nanti nya surat tersebut akan kita sampaikan ke Pimpinan dan pimpinan akan teruskan ke Gubernur, Bahkan saya sudah sondingkan ke Provinsi dan saya sudah sondingkan regulasi Perwako nya, dimana persoalan perikatan yang sudah dibuat apa bila dinilai cacat hukum maka otomatis perikatan tersebut batal demi hukum. "Lanjut Ida

Bersambung......

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait